3 ‘Kitab Rahasia’ Hidup Bahagia


‘Sang petualang hidup’ yang telah banyak belajar dari mahagurunya di suatu tempat yang jauh, suatu hari ingin melanjutkan hidupnya dan terlepas dari bimbingan sang mahaguru. Sebelum dia benar – benar pergi, dia meminta petuah terakhir dari gurunya, bagaimana cara menjalani hidup ini agar meraih kebahagiaan.
Dan sang mahaguru pun memberikan dia 2 kitab padanya dari 3 kitab yang dimiliki sang mahaguru, dan mahaguru menganjurkan untuk membukanya satu demi satu, hanya jika dia mengalami kesulitan yang teramat sangat. Mahaguru memberikan dia hanya 2 dari 3 kitab dengan harapan dia dapat mengerti hal yang ke – 3 dengan kemampuannya seendiri.
Singkat cerita ’sang petualang hidup’ berkelana dan menetap, kehidupannya saat itu sangatlah miskin dan terlantar. Kemudian dia teringat akan kitab dari mahaguru, dia membuka kitab yang pertama, dan ia melihat di kitab itu hanya terdapat tulisan ”JUJUR”. Dan dia mulai menegerti, untuk hidup bahagia dia hanya tinggal berbuat jujur. Setelah bertahun – tahun dia hidup jujur akhirnya di desa tempat dia tinggal dia menjadi orang disayangi oleh penduduk desa karena kejujurannya.
Namun ’sang petualang hidup’ tidak puas hanya dengan itu, karena walaupun ia disayangi semua orang dia tetap masih seorang yang miskin. Dan dia pun teringat akan kitab ke – 2, kitab terakhir yang dia miliki dari mahaguru. Dia membukanya dan melihat tulisan ”KERJA KERAS”. Dia pun mulai bekerja keras semenjak itu, seiring kerja kerasnya berlalulah waktu dan pada masa tuanya dia meraih masa keemasannya, menjadi orang yang sangat kaya dan terpandang di desa itu.
Setelah dia kaya dan terpandang dia merasa orang – orang mendekati dia, ya hanya karena dia kaya, dan dia juga sering merasa was – was akan hartanya takut di curi orang dan juga keselamatannya. Dia pun menyesali kehidupannya yang sekarang, walaupun hal yang dipikirkannya tidak pernah terjadi, dia merasa lebih baik hidupnya dulu waktu miskin.
Lalu ’sang petualang hidup’ pun, dalam kehancuran hatinya, kembali ke tempat mahaguru, untuk meminta nasihat sang mahaguru, namun sang mahaguru telah meninggal dan yang tersisa hanya tinggal kitab ke – 3 milik mahaguru. Dibukanya kitab ke – 3, dan seketika itu pun dia menangis sejadinya. Dia baru tahu bahwa kehidupan yang dia jalani sudah merupakan kehidupan yang bahagia namun dia tidak menyadari hal itu. Yang dilihatnya di kitab ke – 3 adalah tulisan ”JANGAN PERNAH MENYESAL & BERSYUKUR”.

Category:  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses
Leave a Reply

Image by FlamingText.com
Image by riva'i anarkies
Image by FlamingText.com
Image by riva'i anarkies